Pulau Nias: Pesona Budaya Dan Ombak Yang Menggoda – Meliputi wilayah seluas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia tidak pernah membosankan untuk dijelajahi; selalu ada cerita unik di setiap persinggahan, baik perkotaan maupun pedesaan.

Misalnya, salah satu pulau terluar Indonesia adalah Pulau Nias yang sering disebut bagian dari “Medan” karena masih masuk dalam provinsi Sumatera Utara. Pulau dengan luas lebih dari lima ribu kilometer persegi ini sangat terkenal dengan budayanya yaitu “Fahombo Batu” atau rock spring, di masyarakat juga dikenal dengan sebutan “nias klip spring”.

Pulau Nias: Pesona Budaya Dan Ombak Yang Menggoda

Tradisi ini terletak di Desa Bawomataluo Kabupaten Nias Selatan yang merupakan salah satu tujuan jika ingin melihat tradisi lompat batu yang jaraknya sekitar 3 jam perjalanan dari Bandara Binaka di Gunung Sitoli.

Destinasi Wisata Unggulan Nias Selatan Yang Wajib Di Kunjungi

Menurut masyarakat Nias, orang yang bisa melompati batu setinggi dua meter adalah orang yang mendapat restu dari leluhur, sehingga pelompat dan keluarganya dianggap terhormat.

Dalam perjalanan dari bandara menuju desa Bawomataluo juga akan disuguhi salah satu hal yang bisa dikatakan unik di Pulau Nias yaitu kuburan yang terletak di depan rumah warga yang berbentuk kepala laser, makhluk mirip naga dalam kepercayaan masyarakat Nias.

Menariknya, menurut warga setempat, menguburkan anggota keluarga di depan rumah selalu membuat keluarga yang meninggal dekat dengan keluarga yang tersisa, dan rumah warisan dari orang tuanya menjadi warisan yang sangat emosional yang tidak bisa ditinggalkan atau dijual sembarangan tidak.

Tak sampai di situ, Nias punya aset lain yang berhasil menarik wisatawan mancanegara untuk mau berkunjung ke pulau yang mencapai 900 ribu orang ini, yakni Pantai Sorake, pantai yang disebut-sebut sebagai destinasi selancar kelas dunia. Pada bulan-bulan tertentu, ombak di Pantai Sorake bisa mencapai 15 meter, menjadikan pantai ini sebagai salah satu dari 10 tempat selancar terbaik di dunia.

Nias Satu » Presiden Jokowi Batal Datang, Menteri Luhut Resmikan Sail Nias 2019 Di Nias Selatan

Ada dua pilihan ketika ingin berkunjung ke Pulau Nias, yang pertama tentunya perjalanan siang malam dengan kapal laut dari pelabuhan Sibolga dengan harga tiket sekitar 150 ribu, atau perjalanan 1 jam dengan pesawat ATR dari Bandara Kualanamu di Deli Serdang.

Pulau Nias bisa menjadi alternatif liburan wisata di Sumatera Utara bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dengan kekayaan alam dan budayanya, Pulau Nias bisa menjadi potensi yang patut dibanggakan Indonesia bagi dunia, Nias merupakan sebuah pulau di sebelah barat Sumatera dan dihuni oleh mayoritas suku Nias atau Ono Niha. . Pulau ini terkenal dengan tradisi lompat batu atau fahombo batu, dimana anak laki-laki akan melompati struktur batu setinggi dua meter sebagai simbol kedewasaan.

Fahombo batu sejak lama menjadi daya tarik Nias, menarik wisatawan dari berbagai daerah untuk menyaksikan langsung tradisi ini. Namun, pesona Nias tentu tak sebatas tradisi ini saja, karena banyak sekali yang bisa dieksplorasi, mulai dari wisata alam, budaya, hingga sejarah pulau ini yang tak kalah menarik.

Untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun sejumlah infrastruktur di Pulau Nias. Salah satunya adalah pembangunan jalan dan jembatan.

Pantai Di Sumut, Ada Yang Jadi Lokasi Berselancar Kelas Dunia

“Ring road Nias akan kita upayakan selesai, untuk itu saya juga melihat dari Nias Utara sampai Nias Barat bagian yang tidak tersambung. Dari total panjang 23 km, sudah dikerjakan sekitar 7 km sedangkan sisanya 16 km. .km akan diprogramkan selanjutnya agar bisa menjadi jalan lingkar seperti di Samosir,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kamis (30/6/2022) di Lahewa, Nias Utara.

Menurut keterangan Basuki, pembangunan jalan ini akan berdampak besar bagi perekonomian di seluruh Pulau Nias. Peningkatan akses jaringan jalan juga diharapkan dapat mendorong produksi dan distribusi perkebunan kelapa.

“Apalagi Pulau Nias memiliki potensi wisata yang besar, seperti yang saya lihat tadi di Afulu, baik di Pantai Pasir Merah maupun

Salah satu tempat wisata alam yang bisa dikunjungi di Nias adalah Pantai Tureloto di Desa Balefadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara. Pantai ini memiliki keunikan berupa batu bulat yang sangat besar dan terletak di pesisir pantai. Orang menyebutnya sebagai batu otak karena jika dilihat bentuknya mirip dengan otak manusia.

Selain Lompat Batu, Ini Yang Membuat Nias Tersohor Di Seluruh Dunia

Meski berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang terkenal dengan ombaknya yang besar, namun pantai ini cenderung tenang tanpa ombak yang besar. Hal ini karena terdapat gugusan karang yang berdiri di sepanjang pantai dan menjadi semacam benteng untuk memecah ombak. Di pantai ini, wisatawan bisa bermain di pantai, menjelajahi laut dengan perahu nelayan, atau menyelam dan menjelajahi keindahan bawah airnya.

Namun, jika Anda suka berselancar, Anda bisa mengunjungi Pantai Sorake yang terkenal dengan ombaknya. Dari April hingga September, ketinggian gelombang bahkan mencapai 15 meter. Di pantai ini Anda akan menjumpai para peselancar yang sedang melatih atraksi mereka. Bagi pemula yang baru ingin belajar, masih bisa berselancar dengan bantuan penduduk setempat.

Dari Sorake kita bisa melanjutkan ke Pulau Asu yang memiliki pantai berpasir putih bersih dan air yang jernih. Di pulau ini juga terdapat lima desa yang letaknya sangat luas dan berbatasan dengan perkebunan, yaitu desa Hanefa, Hinako, Lahaba, Balemadate, Bawah dan de Sawah. Di pulau ini, wisatawan juga bisa menikmati aktivitas seperti selancar angin hingga menyelam.

Untuk mempelajari budaya, tradisi dan adat istiadat yang melekat pada masyarakat Nias, Anda bisa mengunjungi desa adat. Nias sendiri memiliki banyak desa adat yang bisa menjadi tempat wisata. Misalnya Desa Orahili Fau di Kabupaten Nias Selatan.

Pulau Nias Menyimpan Sejuta Pesona, Tidak Kalah Menawan Dengan Bali

Desa Orahili Fau terkenal dengan keberaniannya dalam mengalahkan musuh pada masa penjajahan Belanda. Desa ini masih menyimpan banyak peninggalan sejarah, mulai dari rumah adat, lompat batu, tarian perang, tradisi lisan hoho, maluaya, mogaele dan ritual seperti kemasyhuran afo atau pemberian daun sirih kepada tamu. Penduduk desa juga mengerjakan kerajinan tangan seperti mengukir, mengepang dan menjadi pandai besi.

Kemudian ada Desa Hilinawalo Fau atau Desa Hilinawalo Batusalawa yang memiliki Omo Nifolasara, sebuah rumah adat besar dengan hiasan kepala lasara yang merupakan tempat duduk para Si’ulu atau para bangsawan. Desa ini juga memiliki kelengkapan unsur-unsur desa adat khas Nias Selatan, seperti gapura desa, struktur batu yang membentuk poros desa, batu di tengah desa, monumen lompat batu, tempat pertemuan adat, rumah raha dan pancuran batu untuk pemandian umum.

Berikutnya adalah Desa Bawömataluo yang memiliki lebih dari 140 rumah adat. Desa ini sering dikunjungi wisatawan yang ingin menyaksikan lompat batu dan tarian perang. Kemudian ada juga Desa Lahusa Fau yang memiliki 65 rumah adat, Desa Hili’amaetaniha yang memiliki 80 rumah adat dan terdapat rumah modern, juga Desa Botohilitanö dan Desa Siwalawa.

Selain desa adat, wisatawan juga bisa mengunjungi Museum Pusaka Nias. Museum ini didirikan oleh pendeta Johannes Hammerle yang telah berkarya di Nias sejak tahun 1971. Pendeta tersebut tertarik dengan bahasa, budaya dan sejarah Nias dan kemudian mendirikan sebuah museum untuk pelestarian budaya Nias. Koleksi ini mencakup lebih dari 6.000 artefak, senjata dan baju zirah, perhiasan dan pakaian, benda-benda keagamaan dan upacara, alat musik, dan benda-benda yang digunakan sehari-hari di rumah.

Bali: Surga Keindahan Dan Budaya Halaman 2

TAGS: Kabar Gembira Indonesia Kabar Gembira dari Indonesia Mengenal Lebih Jauh Indonesia Wisata Nias Pulau Nias Batu Fahombo Wisata Alam Nias Wisata Budaya Nias Kota Adat Nias Kampung Adat Nias

Jika anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silahkan klik link kumpulan artikel Dian Afrillia ini. Artikel ini didukung oleh fitur pratinjau Wikipedia, bekerja sama dengan Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau praktik penulisan GNFI. Kami terus berusaha menjaga GNFI tetap bersih dari konten yang seharusnya tidak ada di sini. Jika hanya itu yang Anda ketahui tentang Pulau Nias, Anda harus menyempatkan diri untuk mengunjungi pulau kecil di Sumatera Utara ini.

“Lompat batu ini ada sejarahnya dari perang saudara di Pulau Nias, khususnya Nias Selatan,” jawab pemandu wisata

Pulau Asu, Wisata Paling Populer Di Nias Barat

“Jadi dulunya setiap desa memiliki pagar bambu yang cukup tinggi, setiap raja akhirnya mempunyai ide untuk bisa menang saat bertarung.

Jujur saja, saya baru mengenal cerita ini, awalnya saya mengira lompat batu adalah syarat yang harus dilakukan oleh pemuda setempat untuk membuktikan bahwa mereka siap untuk menikah atau tidak.

“Batu ini (Tekhembowo) dulunya bisa bicara, ketika penjajah masuk kampung, dia suruh warga sembunyi,” kata Bang Jhon, warga setempat.

“Namun sayangnya tadi ada penipu yang membocorkan informasi mengenai batu tersebut, akhirnya batu tersebut ditembaki dan dihancurkan, setelah itu batu Tekhemowo tidak bisa berbicara lagi,” pungkas Jhon. Batu di setiap rumah

Liburan Pasti Terasa Asik! Berikut Sepuluh Destinasi Nias Yang Terpopuler Dan Menawan

“Dulu di sini ada batu besar, biasanya di depan pejabat ada batu besar, batu jaman dulu,” kata seorang warga Nias Barat. Budaya keluarga

Apalagi ketika salah satu anggota keluarga mengadakan acara, mereka akan berkumpul dan bahu membahu membantu saudara lainnya.

Masih banyak lagi keindahan budaya dan ilmu yang bisa saya serap dari perjalanan saya ke Nias. yang rasanya terlalu panjang untuk menuliskan keseluruhan Nias Barat, – Jika anda berkunjung ke Pulau Nias, anda akan mendapatkan pengalaman berwisata yang sangat menarik karena Nias memiliki berbagai macam tempat wisata. Mulai dari bagian wisata yang menawarkan olahraga yang memacu adrenalin seperti surfing dan diving, hingga wisata yang sarat akan sejarah dan budaya yaitu rumah adat dan hombo rock atau lompat batu.

Nias adalah sebuah pulau dan kepulauan yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera. Secara administratif, pulau ini masuk dalam wilayah Sumatera Utara.

Yuk Lihat Matahari Bangun Di Pantai Somi Nias

Pulau Nias memiliki luas 5.625 kilometer persegi dan berpenduduk hampir 1 juta jiwa. Pulau ini memiliki 5 wilayah administratif, 1 kota dan 4 negara bagian.

Co-founder NIASPedia, Wardaniman Larosa, mengatakan dalam sesi live chat Instagram NIASpedia bertajuk “West Nias Tourism” pada Rabu (13/10/2021) bahwa Nias merupakan pulau yang memiliki sejuta pesona dan tak kalah mempesona dari Bali.

“Nias keren banget, saya objektif kalau kita lihat Nias dibandingkan dengan Bali itu lebih bagus lagi tujuan wisatanya.

Pesona homestay pulau pari, budaya nias selatan, budaya nias, pulau nias hotel, hotel di pulau nias, peta pulau nias dan sumatera, budaya suku nias, pulau nias, sejarah budaya nias, wisata di pulau nias, tempat wisata di pulau nias, wisata pulau nias

By admin