Pengaruh Frekuensi Pengendalian Terhadap Kinerja Motor Listrik Induksi Tiga Fasa. – Hampir semua inti motor terbuat dari baja silikon atau baja canai dingin dekarburasi, yang sifat kelistrikannya tidak berubah seiring bertambahnya usia. Namun, perawatan yang buruk dapat memperburuk efisiensi motor karena masa pakai motor dan pengoperasian yang tidak dapat diandalkan. Misalnya, pelumasan yang tidak tepat dapat menyebabkan peningkatan gesekan pada motor dan menggerakkan transmisi gigi. Hilangnya hambatan pada motor, yang meningkat dengan meningkatnya suhu.
Kondisi lingkungan juga dapat berdampak buruk pada performa motor. Temperatur yang ekstrem, tingkat debu yang tinggi, atmosfer korosif, dan kelembapan dapat, misalnya, merusak sifat bahan isolasi; tekanan mekanis karena siklus beban dapat mengakibatkan kegagalan kopling.
Pengaruh Frekuensi Pengendalian Terhadap Kinerja Motor Listrik Induksi Tiga Fasa.
Perawatan yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga performa mobil. Daftar periksa praktik perawatan yang baik meliputi: Pemeriksaan motor secara teratur untuk mengetahui keausan bearing dan housing (untuk mengurangi kerugian akibat gesekan) dan untuk kotoran/debu dalam saluran ventilasi motor (untuk memastikan pendinginan motor) Periksa kondisi beban untuk memastikan bahwa motor tidak kelebihan beban atau kekurangan muatan. Perubahan beban motor sejak pengujian terakhir menunjukkan adanya perubahan beban penggerak yang harus diketahui penyebabnya. Pelumasan secara teratur. Pabrikan biasanya memberikan rekomendasi bagaimana dan kapan harus melumasi motor. Pelumasan yang tidak memadai dapat menyebabkan masalah, seperti yang dijelaskan di atas. Pelumasan berlebih juga dapat menyebabkan masalah, misalnya kelebihan oli atau gemuk dari bantalan motor dapat masuk ke motor dan menjenuhkan bahan isolasi motor, menyebabkan kegagalan dini atau menimbulkan risiko kebakaran. Pemeriksaan berkala untuk koneksi yang tepat dari motor dan peralatan yang digerakkan. Kopling yang tidak tepat dapat menyebabkan poros dan bantalan lebih cepat aus, yang mengakibatkan kerusakan pada motor dan peralatan yang digerakkan. Pastikan ukuran dan pemasangan kabel umpan dan kotak terminal sudah benar. Sambungan ke motor dan starter harus diperiksa untuk memastikan bersih dan kencang. Sediakan ventilasi yang memadai dan jaga agar saluran pendinginan motor tetap bersih untuk membantu pembuangan panas guna mengurangi kehilangan yang berlebihan. Masa pakai insulasi pada motor akan lebih lama: untuk setiap kenaikan suhu operasi motor sebesar 10oC di atas suhu puncak yang disarankan, waktu backwash akan dipersingkat, diperkirakan menjadi setengahnya.
Apa Itu Motor Induksi Slip Ring ? Cara Kerjanya ?
Secara tradisional, motor DC digunakan ketika kemampuan kecepatan variabel diinginkan. Namun, karena keterbatasan motor DC (seperti yang dijelaskan pada bagian 2), motor AC tetap menjadi fokus untuk aplikasi kecepatan variabel. Motor AC sinkron dan induksi cocok untuk aplikasi kontrol kecepatan variabel.
Karena motor induksi adalah motor asinkron, mengubah frekuensi suplai dapat mengubah kecepatan. Strategi kontrol untuk motor tertentu akan bergantung pada sejumlah faktor, termasuk biaya investasi, ketahanan beban, dan persyaratan tertentu
Kontrol khusus. Hal ini memerlukan tinjauan mendetail tentang karakteristik beban, data historis tentang aliran proses, fitur sistem kontrol kecepatan yang diperlukan, biaya listrik, dan biaya investasi.
Karakteristik muatan (dijelaskan di bagian 1) sangat penting dalam memutuskan apakah cruise control merupakan opsi. Potensi penghematan listrik terbesar dengan penggerak kecepatan variabel umumnya dalam penggunaan variasi torsi, misalnya pompa dan kipas sentrifugal, di mana kebutuhan daya berubah dengan kecepatan kubik. Beban torsi konstan juga cocok untuk aplikasi VSD.
Metode Starting Motor Induksi 3 Fasa Rotor Sangkar Tupai (squirrel Cage Rotor 3 Phase Induction Motor)
3.8 Motor multi-kecepatan Motor dapat diputar hingga dua kecepatan, dan rasio 2:1 dapat dicapai. Motor juga dapat digulung dengan dua belitan terpisah, masing-masing memberikan dua kecepatan operasi dan dengan demikian total menjadi empat kecepatan. Motor multi-kecepatan dapat dirancang untuk aplikasi yang melibatkan torsi konstan, torsi variabel, atau untuk keluaran daya konstan. Motor multispeed cocok untuk aplikasi yang memerlukan kontrol kecepatan terbatas (dua atau empat kecepatan, bukan kecepatan variabel kontinu). Motor ini cenderung sangat ekonomis dan memiliki efisiensi yang lebih rendah daripada motor kecepatan tunggal.
3.8 Penggerak kecepatan variabel (VSD) Penggerak kecepatan variabel (VSD) juga dikenal sebagai inverter dan dapat mengubah kecepatan motor, yang tersedia dari beberapa kW hingga 750 kW. VSD dirancang untuk mengoperasikan motor induksi standar dan karenanya dapat dengan mudah dipasang di sistem yang ada. Konverter kadang dijual terpisah karena mobil sedang beroperasi, tapi bisa juga dibeli bersamaan dengan mobil.
Ketika beban bervariasi, VSD atau motor dua kecepatan terkadang dapat mengurangi konsumsi energi pompa dan kipas sentrifugal hingga 50% atau lebih.
Drive dasar terdiri dari inverter itu sendiri yang mengubah daya input 50 Hz menjadi frekuensi dan voltase variabel. Frekuensi yang bervariasi akan mengontrol kecepatan motor.
Pdf) Analisis Penggunaan Energi Listrik Motor Induksi Tiga Phasa Menggunakan Variable Speed Drive (vsd)
Ada tiga jenis utama desain inverter yang tersedia saat ini. Ketiganya dikenal sebagai Current Source Inverters (CSI), Variable Voltage Inverters (VVI), dan Pulse Width Modulated (PWM) converters.
3.8 Penggerak arus searah (DC) Teknologi penggerak DC adalah bentuk tertua dari kontrol kecepatan listrik. Sistem penggerak terdiri dari motor DC dan pengontrol.
Motor terdiri dari dinamo dan belitan medan. Gulungan medan membutuhkan pembangkitan daya DC untuk operasi motor, biasanya dengan tegangan konstan dari pengontrol. Sambungan jangkar dibuat dengan rakitan sikat dan komutator. Kecepatan motor berbanding lurus dengan tegangan yang digunakan.
Pengontrol adalah antarmuka rektifikasi kontrol fase dengan rangkaian logika untuk mengontrol tegangan DC yang dikirim ke armatur motor. Kontrol kecepatan tercapai
Pdf) Implementation Of Scalar Control Method For 3 Phase Induction Motor Speed Control
Kontrol suhu sekitar untuk memaksimalkan masa pakai insulasi dan keandalan motor, misalnya dengan menghindari paparan langsung sinar matahari, menempatkannya di area yang berventilasi baik, dan menjaganya tetap bersih.
Lumasi motor sesuai dengan spesifikasi pabrikan dan gunakan gemuk atau oli berkualitas tinggi untuk mencegah kontaminasi oleh kotoran atau air. Pengaturan frekuensi adalah VSD (variable speed drive) atau inverter. Dalam pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa menggunakan VSD atau inverter digunakan metode PWM (pulse width modulation). PWM adalah metode manipulasi lebar sinyal, yang digambarkan oleh pulsa dalam satu periode. Dalam pengumpulan data, metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh pada pengamatan berupa nilai frekuensi, tegangan dan arus pada keluaran VSD yang menuju ke sumber motor induksi 3 fasa. Hasil yang didapatkan dengan pengaturan kecepatan motor dengan pengaturan frekuensi ke 25 Hz adalah 1500 rpm, 30 Hz adalah 1800 rpm, 35 Hz adalah 2100 rpm, 39,1 Hz adalah 2346 rpm, dan 40 Hz adalah 2400 rpm. Dengan mengatur frekuensi input pada motor induksi 3 fasa menggunakan VSD atau inverter, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi frekuensi maka semakin cepat pula kecepatan putaran motor pompa, dan debit air yang dihasilkan pada air hisap juga akan semakin besar. menjadi .
Andrianus Sinaga, Y., Saudi Samosir, A., & Haris, A. (2017). Rancang Bangun Inverter Satu Fasa dengan Kontrol Generator Pulse Width Modulation (PWM). Jurnal Teknik dan Teknologi Elektro-ELEKTRIK, 11(2).
Anthony, Z. (2013). Kajian pengaruh perubahan frekuensi sumber terhadap faktor daya motor induksi 3 fasa. Jurnal Teknik Elektro ITP, 2(2).
Analisis Penggunaan Energi Listrik Pada Motor Induksi Satu Phasa Dengan Menggunakan Inverter
Efendi Setiawan, A., Odinanto, T., & Muharom, S. (2016). Perancangan inverter 3 fasa sebagai pengatur kecepatan motor induksi 3 fasa 1/2 hp 0,37 Kw menggunakan metode SPWM berbasis mikrokontroler ARM (STM32F4). Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV.
Fitria, D., & Pamuji, M. (2015). Inverter motor pompa di PDAM Tirta Musi Palembang. Jurnal Difusi Teknologi, 3(1).
Khusnul Munfiqoh, M., & Aribowo, D. (2022). Kontrol kecepatan motor induksi tiga fasa menggunakan variable frequency drive (VFD) untuk mendeteksi aliran dan tekanan air pada modul sistem pelatihan pompa PT. Festo Indonesia Mengontrol kecepatan motor induksi tiga fasa menggunakan variable frequency drive (VFD) untuk mendeteksi aliran dan tekanan air pada modul sistem pelatihan pompa PT. hari raya Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi Alam (SAINTEK), 1(2).
Luthfi, M.A., Rasyad, S., & Pratama, D.A. (2022). Pengaturan kecepatan motor tiga fasa dengan arah putaran mundur menggunakan penggerak kecepatan variabel (VSD) Pengaturan kecepatan motor tiga fasa dengan arah putaran mundur menggunakan penggerak kecepatan variabel (VSD). IJEERE: Jurnal Teknik Elektro dan Energi Terbarukan Indonesia, 2(1). https://doi.org/10.57152/ijeere.v2i1
Pdf) Makalah Motor Listrik Dan Motor Bakar
Multi, A., & Febryane, E. (2012). Penggunaan variable speed drive pada motor induksi untuk menghemat konsumsi energi listrik. Sciencetech, 3(2).
Nugroho, S.E., Aribowo, W., & Hermawan, A.C. (2021). Sistem pengaturan kecepatan motor tiga fasa menggunakan metode Direct Torque Control (DTC). Jurnal Teknik Elektro, 10(1).
Pranata, Y., Arfianto, T., Taryana, N., & National, I. T. (2018). Analisis kinerja motor induksi 3 fasa dengan inverter 3 fasa. TELKA, 4(2), 91–102.
Rizqianti, Z., & Permata, E. (2022). Analisis Variable Speed Drive (VSD) Motor Start dan Soft Starter pada Sistem Fan Cooler di PT. Cemindo Gemilang TBK Bayah. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Teknik, 1(2).
Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kerja Motor Induksi 3 Fasa Berbasis Matlab
Rizqiyana, A., & Fatkhurrokhman, M. (n.d.). Pengoperasian Mesin Shotblasting (Tochu) TG-7.5 FTJ Menggunakan Motor Induksi 3 Fasa Pada Proses Pengecatan Tabung Gas LPG 3 Kg di PT. Cara kerja gas alam. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 2022(19), 48–58. https://doi.org/10.5281/zenodo.7162496
Sahnur Nasution, E., & Hasibuan, A. (2018). Pengaturan kecepatan motor induksi 3 fasa dengan mengubah frekuensi menggunakan inverter ALTIVAR 12P. Jurnal Sistem Informasi, 2(1), 26–2.
Sarjono, Gianto, R., & Hiendro, A. (2020). Evaluasi kinerja motor induksi 3 fasa 100 HP/75KW pada Panel Start-Delta di PDAM Tirta Raya Adi Sucipto, Kubu Raya. Jurnal Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, 2(1). https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jteuntan/article/view/42557/75676587020
Suyanto, M., Subandi, Syafrudin, & Maulana Fikri, A. (2019). Kontrol Rotasi Motor Asinkron 3 Fasa Dengan Tipe VSD ATV312HU15N4. Seminar Nasional TEKNOKA, 4. https://doi.org/10.22236/teknoka.v%vi%i.4190
Pdf) Perbandingan Sistem Pengendalian Motor Induksi Tiga Fasa Dengan Metode Field Oriented Control Menggunakan Pi Controller Dan Fuzzy Logic Controller
Wildan, F.M., Hakim, E.A., & Suhardi, D. (2016). Sistem Kontrol Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Kontroler PID Berbasis Algoritma Genetika. Kinetika, 1(1).
Zulfikar, Evalina, N., Hazis, A., & Nugraha, Y.T. (2019). Analisis Perubahan
Motor induksi 3 fasa, pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan, skripsi pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan, pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, motor induksi 1 fasa, pengaruh rekrutmen terhadap kinerja karyawan, motor induksi tiga fasa, pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan, pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan, pengaruh pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan, pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan