Desain Konversi Kendaraan Ringan Konvensional Menjadi Kendaraan Listrik – Berbagai negara gencar menjual EV melalui skema insentif. Namun, tanpa persiapan dan koordinasi yang matang, rencana ini bisa menjadi senjata untuk melawan Anda.
Enyos Istvan Jedlik, seorang pendeta Hongaria dan fisikawan brilian, adalah salah satu orang pertama yang membuat penemuan penting dalam sejarah perkembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
Desain Konversi Kendaraan Ringan Konvensional Menjadi Kendaraan Listrik
Pada tahun 1827, Jedlick berhasil membangun alat motor prototipe pertama. Penemuannya memang hebat, tetapi tidak pernah menarik perhatian publik karena tidak menghasilkan rekor kecepatan untuk periode tersebut.
Masih Studi, Daihatsu Mulai Proyek Ayla Ev Sejak 2020
Mesin Jedlick hanya mengandalkan elektromagnet dengan gulungan kawat (rotor) yang berputar dalam kerangka elektromagnet stasioner (stator). Lalu ada saklar khusus yang membalik arah arus listrik secara teratur agar rotor tetap berputar.
Setelah Jedlick, Robert Anderson keluar dari Skotlandia dan membawa model yang lebih inovatif. Pada tahun 1832, Robert meluncurkan kereta prototipe yang ditenagai oleh baterai yang tidak dapat diisi ulang atau listrik sel primer. Perkembangan terus berlanjut hingga seorang pandai besi bernama Thomas Davenport dari Amerika Serikat (AS) membangun mobil listrik skala kecil pada tahun 1835.
Pada periode 1859–1881, duo Prancis Gaston Plante dan Camille Fauré menemukan baterai penyimpanan yang lebih baik, baterai timbal-asam. Pada tahun 1891, William Morrison merancang kendaraan listrik pertama di Amerika Serikat dengan spesifikasi gerbong berkapasitas enam penumpang. Perkembangan teknologi EV dimulai di Jepang pada tahun 1947 melalui Nissan.
Tren Kendaraan Listrik Dua abad setelah penemuan besar tersebut, kendaraan listrik kini populer kembali. Kenaikannya, kata dia, merupakan puncak dari kekhawatiran global terhadap krisis energi dan perubahan iklim. Karena berbagai alasan, banyak negara termasuk Indonesia yang mengubah sistem bahan bakar untuk transportasi.
Mitsubishi Motors Bersama Bppt Kembangkan Energi Panel Surya Di Pulau Sumba
Setelah sebatas kompor elpiji, pemerintah kini berkomitmen untuk mengubah kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik. Sebenarnya, EV bukanlah hal baru di negara ini. Tapi sekarang gairah itu kembali. Kali ini, negara memberikan subsidi bagi konsumen yang ingin membeli kendaraan bermotor listrik (KBLBB) berbasis baterai mulai 20 Maret 2023.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, insentif tersebut ditujukan untuk mempercepat pengembangan industri KBLBB di Tanah Air. Pemerintah percaya bahwa teknologi EV dapat mendorong efisiensi, keamanan energi dan menciptakan lingkungan dan udara yang berkualitas. Di sisi lain, subsidi tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi produsen mobil listrik untuk berinvestasi di Indonesia.
“Kami berharap regulasi baru ini akan memperkuat posisi kami,” kata Luhut dalam jumpa pers, Senin (6/3/2023) di kantornya, Jakarta.
Ada 200 unit mobil listrik bersubsidi roda dua yang tersedia tahun ini senilai Rp 7 juta per unit. Tidak hanya untuk pembelian baru, insentif juga diberikan bagi 50.000 unit sepeda motor berbahan bakar bensin yang ingin dikonversi (convert) ke KBLBB.
Efisiensi Mobil Listrik Untuk Kendaraan Masa Kini
Selain sepeda motor, pemerintah memberikan subsidi untuk 35.900 mobil dan 138 bus listrik. Sejauh ini sudah ditentukan dua tipe mobil, yakni Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5. Masing-masing mendapat bantuan Rp 25 juta – Rp 35 juta dan Rp 70 juta – Rp 80 juta.
Selain Wuling dan Hyundai, sebenarnya ada dua produsen mobil lain yang akan mendapat subsidi. Namun, identitasnya masih dirahasiakan. Jelas Luhut memastikan semua produsen kendaraan listrik akan mendapatkan insentif yang sama, asalkan mampu memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 40%.
Negara lain juga mempromosikan pamor kendaraan listrik melalui subsidi. Indonesia bukan satu-satunya yang menawarkan subsidi kendaraan listrik. India mulai memberikan berbagai insentif bagi warganya yang membeli mobil listrik di bawah skema Faster Adoption and Manufacturing of Hybrid and Electric Vehicles (FAME). Saat ini FAME sudah memasuki tahap kedua.
Subsidi tersebut berlaku mulai 1 April 2019 dengan alokasi anggaran sebesar 10.000 crore (Rp 100 miliar) atau setara Rp 18,6 triliun (asumsi kurs Rp 185,82/Rs). Melalui skema ini, pemerintah menargetkan dapat mendatangkan 1.000.000 unit sepeda motor listrik, 500.000 unit becak listrik, 55.000 unit mobil listrik, dan 7.090 unit bus listrik.
Mobil Dinas Pakai Kendaraan Listrik, Moeldoko: Untuk Wujudkan Desain Besar Transisi Energi
Berbagai insentif diberikan oleh negara ini. Ini termasuk subsidi, voucher, pengecualian, potongan dan pinjaman tanpa bunga untuk pembelian mobil listrik baru atau konvertibel, pengurangan pajak penghasilan, pembebasan pajak jalan dan biaya pendaftaran, subsidi tambahan dan insentif khusus untuk kendaraan roda tiga.
Insentif yang ditawarkan untuk sepeda motor adalah Rs 15.000 per kWh. Rs 10.000 per kWh untuk mobil dan kendaraan roda tiga dan Rs 20.000 per kWh untuk bus dan truk. Ketentuan pengecualian tambahan diatur oleh masing-masing negara bagian.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian India, ada 64 produsen kendaraan listrik yang terdaftar untuk mengajukan insentif di bawah skema FAME tahap kedua hingga Oktober 2022. Total usulan stimulus mencapai ekuivalen 36 miliar rupiah atau Rp 6.719,3 triliun. ,
Di sisi lain, pemerintah daerah Australia Selatan juga tercatat menghabiskan banyak uang untuk subsidi listrik. Untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik, pemerintah berniat menyisihkan total anggaran setara 41 juta AUD atau Rp421,19 miliar (asumsi kurs Rp10.273/AUD).
Top 10, Mobil Listrik Dengan Kemampuan Jarak Tempuh Terjauh
Mereka menggratiskan STNK kendaraan listrik selama tiga tahun mulai 28 Oktober 2021 dan memberikan 3000 AUD atau 30,9 juta IDR/bantuan kendaraan serta pembelian dan konversi baru untuk 7000 unit EV. Hingga 14 Maret 2023, masih tersisa 6.300 hibah.
Setiap warga Australia Selatan berhak atas subsidi 1-2 jenis mobil listrik di bawah AUD68.750 atau Rp708 juta. Berbeda dengan rabat pembayaran awal, tidak ada batasan jumlah EV baru yang memenuhi syarat untuk rabat pendaftaran.
Pemerintah Australia Selatan optimis bahwa metode ini akan mengurangi biaya listrik, membuka peluang investasi sebesar AUD 25 juta, meningkatkan lapangan kerja, mengurangi biaya transportasi, mengurangi polusi suara, meningkatkan kualitas dan kesehatan udara, serta mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 akan berkurang sebesar 50%.
Subsidi bisa jadi senjata makan malam Anda Selain India dan Australia, masih banyak negara lain yang gencar promosi EV. Ini termasuk Prancis, Amerika Serikat dan Norwegia. Berdasarkan laporan Norwegian Road Federation (OFV), 7.439 unit mobil penumpang baru didaftarkan pada Februari 2023, turun 8,7% year-on-year (
Bidik 6 Juta Motor Bbm Jadi Kendaraan Listrik, Negara Hemat Rp 3 Triliun Per Tahun
Sepanjang tahun ini, 9.299 mobil telah didaftarkan. Dari jumlah tersebut, 7.420 unit atau 80% di antaranya adalah mobil listrik. Tesla adalah merek paling populer.
“Proporsi mobil listrik kini telah stabil di 80%. Kami yakin pangsa tersebut akan sedikit meningkat sepanjang tahun dan mencapai 90% pada akhir 2023,” kata direktur OFV Oyvind Solberg Thorsson.
Norwegia menyelesaikan tahun 2022 dengan total 174.329 mobil baru. 79,3% di antaranya juga merupakan kendaraan bebas emisi. Proporsi kendaraan listrik mencatat pertumbuhan sebesar 14,8% (y-o-y).
Bagi Norwegia, kesuksesan ini merupakan buah dari perjalanan panjang. Dia memulainya dengan menghapuskan pajak impor mobil listrik pada tahun 1990, lalu membebaskan PPN 25%, kemudian menghapuskan pajak jalan tol dan parkir gratis.
Casion Akan Bangun 300 Spklu Di Jabodetabek Pada 2023, Pemilik Kendraan Listrik Makin Tenang
Akibatnya, tidak ada negara lain di dunia yang mencapai dekarbonisasi sektor transportasi sebanyak Norwegia. Negara ini memiliki sekitar 470.000 kendaraan tanpa emisi (ZEV), tertinggi di Eropa dan menyumbang 16% dari total stok global. Namun, keberhasilan Norwegia membujuk warganya untuk membeli ZEV harus dibayar mahal.
Akibat kebijakan ini, terjadi penurunan pendapatan yang signifikan dari sektor kepabeanan. OECD mencatat, defisit negara diperkirakan melebihi 30 miliar mahkota atau Rp 43,2 triliun.
“Pajak-pajak ini adalah korban dari kesuksesan mereka sendiri: mengurangi aktivitas yang merusak lingkungan melemahkan basis pajak,” kata laporan OECD.
Temuan OECD sejalan dengan laporan Reuters. Target penurunan emisi harus tercapai pada tahun 2022 dengan kerugian mencapai 39,4 miliar krona atau setara dengan 56,7 triliun rupiah (asumsi kurs 1.439,4 rupiah/krona).
Ini Lima Brand Yang Dapat Subsidi Kendaraan Listrik Dari Pemerintah
Norwegia bukan satu-satunya negara yang menghadapi masalah. Pada pertengahan 2022, Kolombia, pasar penjualan dan produksi mobil terbesar keempat di Amerika Latin, juga akan merasakan dampak negatif dari subsidi kendaraan listrik.
Hasil kajian menemukan bahwa kebijakan yang mempengaruhi perpindahan konsumen dari kendaraan berbahan bakar bensin ke kendaraan listrik justru berpotensi menurunkan kesejahteraan pribadi. Distorsi pasar dianggap sebagai faktor yang berkontribusi.
Sekadar informasi, izinkan kami memberi tahu Anda bahwa pada tahun 2017, Kolombia mengurangi pajak penjualan untuk semua kendaraan hibrida atau listrik. Dalam perkembangannya, ia juga hampir sepenuhnya menghapus bea masuk. Langkah tersebut ditanggapi positif oleh konsumen. Buktinya adalah peningkatan penjualan yang signifikan.
Meski insentif pajak terbukti efektif dalam meningkatkan penjualan, kebijakan ini justru memakan biaya tinggi. Para peneliti memperkirakan bahwa biaya fiskal per metrik ton karbon dioksida yang dihindari adalah antara US$350–510. Sementara itu, biaya kesejahteraan swasta rata-rata $40–48 per ton karbon dioksida.
Sah! Eropa Larang Mobil Bermesin Konvensional Mulai Tahun 2035
“Dengan demikian, secara paradoks, kebijakan yang mendorong konsumen beralih dari bensin ke kendaraan hibrida dan listrik dapat mengurangi kesejahteraan individu,” tulis mereka.
Belajar dari kasus Norwegia dan Kolombia, pemerintah Indonesia harus mengkoordinasikan kebijakan daerah untuk memastikan bahwa insentif mobil listrik disertai dengan langkah-langkah untuk mengurangi distorsi pasar.
Ini karena pergeseran pangsa pasar yang signifikan akan berdampak buruk pada pembuat mobil tradisional yang menyebabkan penghentian kegiatan produksi.
Selanjutnya, untuk menghindari ketergantungan pada insentif, pemerintah harus melakukan upaya untuk melakukan perubahan struktural, seperti mendorong perubahan perilaku dan fokus pada pengembangan layanan mobilitas bersama. JAKARTA, KOMPAS.com – Berbagai cara ditempuh pemerintah untuk mempercepat elektrifikasi di Indonesia. , Salah satunya dengan meresmikan regulasi konversi ke mobil listrik.
Mobil Konvensional Dikonversi Jadi Mobil Listrik, Wajib Uji Tipe
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 15 Tahun 2022 tentang Konversi Kendaraan Bermotor Selain Sepeda Motor Bermesin Bahan Bakar Minyak menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Beberapa syarat ditetapkan, seperti yang berkaitan dengan bengkel konversi, bagaimana menjadi bengkel konversi, dari mobil yang dikonversi hingga pengujian tipe. Pengujian juga terdiri dari dua jenis, yaitu pemeriksaan kelayakan komponen konversi dan uji jenis fisik.
Peraturan tersebut menyebutkan, setiap mobil konvensional yang diubah menjadi mobil listrik harus memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.
Oleh karena itu, setiap pemilik mobil wajib mengikuti tes pengetikan online sesuai dengan isi Pasal 10A ayat 2, disertai dengan dokumen yang diperoleh dari bengkel konversi atau dari penanggung jawab bengkel konversi, yaitu:
Inka, Vktr Dan Barata Indonesia Kembangkan Kendaraan Listrik
Pengujian dapat dilakukan di Balai Besar Pengelolaan Transportasi Darat, unit pengujian swasta terakreditasi dan unit pengujian berkala milik pemerintah provinsi DKI Jakarta dan kabupaten atau kota yang diakui.
Pada paragraf 12 juga dijelaskan komponen konversi mana saja yang harus diperiksa kelayakannya yaitu motor listrik, sistem baterai, sistem.
Mesin konversi energi konvensional, teknik kendaraan ringan, jurusan teknik kendaraan ringan otomotif, buku teknik kendaraan ringan, kendaraan ringan, kuliah jurusan teknik kendaraan ringan, buku teknik kendaraan ringan pdf, buku pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan, logo teknik kendaraan ringan, teknik kendaraan ringan otomotif smk, mesin kendaraan ringan, pemeliharaan mesin kendaraan ringan