Analisis Dampak Penggunaan Motor Listrik Pada Lingkungan Dalam Industri Otomotif – Seorang mahasiswa Universitas Budi Luhur mengendarai sepeda motor listrik BL-SEVO1 di Mataram, NTB pada Sabtu, 10 Februari 2021. Universitas Budi Luhur sukses melakukan test drive dan uji penelitian Motor Listrik Budi Luhur – Sports Electric Vehicle 01 (BL-SEV01) oleh dosen | ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi

Pemasaran dan produksi kendaraan listrik di Indonesia terus berkembang. Lambat laun, industri sepeda motor mulai berperan dalam memperkenalkan produk yang lebih ramah lingkungan.

Analisis Dampak Penggunaan Motor Listrik Pada Lingkungan Dalam Industri Otomotif

Dukungan pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air juga datang dari lembaga pendidikan. Misalnya, Universitas Budi Luhur (UBL) memperkenalkan motor listrik bernama BL-SEV01 yang merupakan singkatan dari Budi Luhur-Sport Electric Vehicle 01. Motor tersebut diuji performa dan durabilitasnya di Sirkuit Sentul dalam perjalanan Jakarta menuju Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Pdf) Dampak Peralihan Massal Transportasi Jalan Raya Ke Mobil Listrik

Direktur Pusat Kajian Kendaraan Listrik UBL Sujono mengatakan kehadiran BL-SEV01 menjadi bukti bahwa Indonesia berpotensi menjadi pemain utama di pasar sepeda motor listrik. “Kami memiliki potensi pasar dan potensi untuk memproduksi motor listrik yang 100% buatan Indonesia,” kata Sujono.

. Namun, setelah memahami kebutuhan ketiga komponen motor listrik tersebut, ternyata Indonesia mampu memproduksi semua komponen tersebut.

Artinya, jika potensi pasar sepeda motor listrik benar-benar dapat dimanfaatkan secara maksimal, maka akan mendorong pertumbuhan industri aki, dinamo, dan otomotif.

Untuk motor listrik. Padahal, kata dia, saat ini sudah ada produsen dinamo atau motor listrik di Indonesia. Namun, produk tersebut tersedia dalam kisaran yang digunakan untuk kebutuhan industri. Pasalnya, permintaan dinamo untuk industri cukup tinggi.

Pengaruh Jatuh Tegangan Terhadap Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Simulink Matlab

Menurutnya, jika permintaan dinamo sepeda motor listrik nanti meningkat, pabrikan tersebut bisa mulai berproduksi untuk kebutuhan pasar roda dua listrik. Ia yakin motor listrik jika digarap secara serius pasti bisa menjadi kendaraan yang banyak diminati. Memang, produk ini menawarkan berbagai keunggulan dalam hal perawatan dan kepraktisan.

Ia mengatakan pengisian ulang baterai motor listrik dapat dilakukan dengan mudah di rumah dan tidak membutuhkan listrik sebanyak mobil listrik. Pengisian daya juga dimungkinkan menggunakan metode ini

Yang tertarik dengan motor listrik karena memiliki performa yang optimal. Oleh karena itu, perlu juga dilakukan penyeimbangan penggunaan motor listrik

Untuk sepeda motor yang baru saja menyelesaikan perjalanan dari Jakarta ke Mandalika, Ketua Dewan Pengurus (BPH) Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro mengatakan potensi pasar kendaraan listrik dapat dioptimalkan dengan baik. “Indonesia jangan hanya jadi penonton. Sekarang saatnya berperan. Meski dimulai dari hal kecil, tetap lebih baik daripada tidak berperan sama sekali,” katanya.

Ibc Luncurkan Ekosistem Baterai Untuk Seluruh Motor Listrik

Prinsip ini mendorong UBL untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Indonesia melalui pengembangan kendaraan listrik. Ia pun meyakini dengan sinergi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha, dan akademisi, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju.

Pengembangan motor listrik juga didukung oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI). Presiden IMI Bambang Soesatyo mengatakan penggunaan motor listrik tentu berdampak sangat besar dalam banyak hal.

“Saat ini sepeda motor di Indonesia ada sekitar 147 juta unit. Tentunya hal ini berdampak pada polusi dan tingkat subsidi BBM. Oleh karena itu, pengembangan motor listrik merupakan perjuangan untuk mengurangi beban tanah dan beban negara,” ujar Bambang Soesatyo yang turut hadir dalam hajatan tersebut.

IMI juga ingin berkontribusi dalam hal ini dengan menggalakkan pengembangan motor listrik yang dilengkapi uji tipe di Kementerian Perhubungan. Dengan demikian, setiap motor listrik yang dihadirkan mampu menjadi kendaraan yang aman di segala kondisi, terutama saat terjadi kecelakaan atau kebakaran.

Ini Dampak Mobil Listrik Terhadap Lingkungan

Ia menyadari motor listrik saat ini masih terbatas dengan harga yang cukup mahal. Namun, harga tersebut diyakini nantinya bisa ditekan karena Indonesia berpotensi menjadi negara penghasil baterai, sehingga komponen kendaraan listrik tidak lagi bergantung pada impor.

Di Indonesia, Honda merupakan salah satu produsen mobil yang telah menunjukkan komitmennya menyongsong era kendaraan listrik. PT Astra Honda Motor (AHM) telah memenuhi kebutuhan akan kendaraan yang lebih ramah lingkungan dengan hadirnya Honda PCX e:HEV.

Direktur AHM Keiichi Yasuda mengatakan selama satu dekade keberadaannya di Indonesia, skutik high-end Honda PCX dikenal sebagai motor yang menawarkan kenyamanan dan sense of style kepada pengendaranya. “Dengan mesin, desain, dan fitur terkini, kami berharap Honda PCX dapat lebih memenuhi kebutuhan para pecinta skutik kelas atas,” kata Yasuda.

Yang dibekali mesin 160cc (15,8 tenaga kuda) dan motor listrik dengan tenaga 1,8 tenaga kuda. Tersedia dengan harga sekitar Rp 43,6 juta, produk ini juga dilengkapi banyak fitur canggih. Misalnya Honda Selectable Torque Control (HSTC) dan

Pdf) Studi Analisis Perkembangan Teknologi Dan Dukungan Pemerintah Indonesia Terkait Mobil Listrik

Di pasar global, Harley Davidson juga memperkenalkan motor listrik bernama LiveWire. Selain itu, Piaggio juga mengisi kebutuhan kendaraan listrik dengan produk Vespa Elettrica.

Namun, Manajer PT Piaggio Indonesia Marco Noto La Diego tidak mengungkapkan kapan Vespa Elettrica akan diboyong ke Indonesia. Mengetahui bahwa untuk memperkenalkan produk ini, Piaggio Indonesia harus melakukan studi pasar secara menyeluruh dan mempersiapkan infrastruktur serta teknik perawatannya.

“Kami ingin setiap produk yang kami perkenalkan menjadi produk yang sesuai dengan pasar dan dapat menjadi produk yang didukung dengan pelayanan yang optimal,” ujar Marco.

Pedoman Cyber ​​| Kebijakan Privasi| Penyunting | Syarat | TENTANG REID © 2022 PT Media Mandiri Animo masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan ini cukup tinggi, namun belum perlu untuk memilikinya.

Ketahui Dampak Negatif Globalisasi Di Berbagai Bidang

Petugas mengecek sepeda motor listrik Viar saat sosialisasi kendaraan listrik di Stasiun Kereta Api Bekasi Timur, Jawa Barat, Minggu, 18 April 2021.

Di banyak kota di Indonesia, mudah ditemui pengguna kendaraan listrik, baik sepeda motor, mobil, maupun bus listrik. Animo masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan ini cukup tinggi, namun belum perlu kepemilikan.

Pemerintah terus menggalakkan penggunaan Battery Electric Vehicles (BEVs) atau Kendaraan Listrik Baterai yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM). Juga, mengurangi polusi udara, terutama di daerah perkotaan. Kedepannya, penggunaan kendaraan listrik diharapkan meningkat secara signifikan, sekaligus mendukung target emisi nol bersih pada tahun 2060.

Salah satu dasar percepatan penggunaan transportasi listrik adalah Keputusan Presiden No. 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional. Peraturan tersebut menargetkan pada tahun 2025 jumlah kendaraan listrik atau hybrid mencapai 2.200 unit kendaraan roda empat dan 2,1 juta unit kendaraan roda dua.

Model Motor Listrik Honda Yang Bisa Jadi Alternatif Kendaraan Ramah Lingkungan

Peraturan ini diperkuat dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Baterai Angkutan Jalan dan Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) no. 13 Tahun 2020 tentang Penyediaan Infrastruktur Pengisian Listrik Kendaraan Bermotor Listrik Baterai.

Terhadap target tersebut, Kementerian Perhubungan menetapkan hingga November 2021 sudah beroperasi sebanyak 14.400 unit kendaraan listrik. Jenis kendaraan meliputi 1.656 mobil penumpang, 262 kendaraan roda tiga, 12.464 sepeda motor listrik, 13 bus, dan 5 truk.

Pada tahun 2022, pemerintah ingin memenuhi tujuan yang ditetapkan. Salah satu upayanya adalah melanjutkan program konversi mesin bensin menjadi motor listrik dengan target perolehan 1.000 unit. Program ini dilaksanakan di lingkungan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

Survei tersebut menemukan bahwa faktor dan tantangan paling dominan dalam percepatan adopsi kendaraan listrik terkait dengan jarak tempuh yang relatif singkat per pengisian baterai dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin.

Pdf) Evaluasi Motor Listrik Sebagai Penggerak Mobil Listrik

Perusahaan berbasis teknologi swasta Grab sebelumnya telah menggunakan sepeda motor listrik untuk mengangkut mitra pengiriman dan pengiriman makanannya. Tahun ini Gojek menyusul, menguji coba motor listrik untuk armada layanan GoRide. Uji coba dilakukan di bawah naungan Electrum, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama, bersama Pertamina (Persero), Gogoro (penyedia teknologi penggantian baterai dari Taiwan) dan Gesits (22/2/2022).

Antusiasme pemerintah, perusahaan swasta dan berbagai pemangku kepentingan untuk pengenalan kendaraan listrik juga muncul di kesadaran masyarakat. Jajak pendapat yang dilakukan pada 5-9 April 2022 itu menggambarkan minat masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik roda dua atau empat.

Alhasil, minat masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik cukup tinggi. Sebanyak enam dari sepuluh responden menyatakan tertarik untuk memiliki kendaraan listrik, baik roda dua maupun roda empat. Minat terhadap sepeda motor listrik memang semakin besar, mencerminkan apa yang terjadi di jalanan Indonesia saat ini. Kendaraan roda dua dinilai lebih lincah, mudah digunakan dan jauh lebih terjangkau dibandingkan mobil.

Selain itu, jajak pendapat menunjukkan bahwa minat terhadap kendaraan listrik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu keunggulannya karena ramah lingkungan (54%) dan konsumsi listrik lebih murah daripada bahan bakar (27%). Saat ini, isu kerusakan lingkungan semakin menjadi perhatian publik, karena fenomena perubahan iklim dan cuaca ekstrim sering muncul dan menjadi pengalaman hidup sehari-hari.

Bagai Pisau Bermata Dua Di Balik Kendaraan Listrik

Menggambar. Sejumlah kendaraan listrik seperti motor listrik dan truk serba guna dipamerkan di Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Selasa (31/8/2018).

Namun, ada disinsentif bagi masyarakat untuk mempertimbangkan kembali menjadikan kendaraan listrik sebagai moda transportasi utama sehari-hari. Survei tersebut menemukan bahwa faktor dan tantangan yang paling dominan dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik terkait dengan jarak tempuh yang relatif singkat per pengisian baterai dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin.

Faktor penghambat lain yang masih merepresentasikan kelangkaan kendaraan listrik adalah keberadaan stasiun pengisian listrik yang masih relatif sulit ditemukan dibandingkan dengan keterjangkauan stasiun layanan umum (SPBU). Dalam hal ini, pemerintah terus menggarap pembangunan stasiun pengisian umum kendaraan listrik (SPKLU). Selain itu, layanan penggantian baterai juga tersedia, metode “pengisian” ini jauh lebih cepat daripada mengisi baterai yang dipasang di kendaraan.

Minat masyarakat yang besar terhadap pengenalan kendaraan listrik

Makin Diminati, Kendaraan Listrik Dinilai Belum Mendesak Diadopsi

Manfaat analisis mengenai dampak lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan, buku analisis mengenai dampak lingkungan, analisis lingkungan industri, dampak limbah industri terhadap lingkungan, amdal analisis dampak lingkungan, analisis dampak lingkungan, analisis mengenai dampak lingkungan hidup, amdal analisis mengenai dampak lingkungan, makalah tentang analisis mengenai dampak lingkungan, dampak penggunaan pestisida terhadap lingkungan, dampak negatif industri terhadap lingkungan

By admin